Halitosisi adalah istilah medis untuk menggambarkan bau mulut. Sering kali, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya kebersihan mulut, namuun tidak selalu demikian. Halitotis juga bisa dipicu oleh sejumlah kondisi medis tertentu, seperti mulut kering atau penyakit di bagian lain dari tubuh. Kondisi ini juga dapat mengaruhi kepercayaan diri penderitanya sehingga banyak yang ingin tahu bagaimana cara mengatasinya. Simak lebih lanjut penjelasannya melalui ulasan di bawah ini.
Apa Itu Halitotis (Bau Mulut)?
Saeperti yang sudah dijelaskan, halitotis adalah istilah medis yang merujuk pada bau mulut. Kondisi ijni sebenranya cukup umum terjadi, bahkan hampir semua orang pernah mengalaminya. Bau mulut dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang bombai, atau makanan berbau tajam lainnya.
Namun pada beberapa kondisi, bau mulut yang tak kunjung hilang (halitotis kronis) bisa menandakan adanya masalah kesehatan mulut atau penyakit pada bagian lainnya di dalam tubuh.
Penyebab Bau Mulut (Halitotis)
Penyebab paling umum dari bau mulut adalah kebersihan mulut yang buruk. Pada kondisi mulut yang tidak bersih, bakteri berbahaya akan lebih mudah menyerang dan berkembang biak di dalamnya sehingga menyebabkan masalah, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi yang dapat memicu bau mulut.
Selsain itu, bau mulut juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tetentu, khususnya makanan berbau tajam. Disamping mkanan dan msalah kebersihan mulut, beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan bau mulut adalah sebagai berikut:
- Mulut kering (xerodtomia).
- Penumpukan plak gigi.
- Penyakit refluks asam lambung (GERD).
- Batu amandel.
- Penyakit gusi.
- Infeksi pada hidung,tenggorokan, dan paru-paru.
- Diabetes.
- Penyakit hati atau ginjal.
- Kanker mulut dan kanker orofaring.
- Pengaruh obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan kondisi mulut menjadi kering, seperti obat-obatan golongan antihistamin, asetaminofen, dan obat-obatab kemoterapi.
Gejala Halitotis
Gejala utama halitotis adalah timbulnya bau yang tak sedap dan tidak kunjung hilang ketika penderitanya sedang membuka mulut, misalnya saat berbicara. Baunya mungkiin cukup kuat sehingga orang lain bisa menyadarinya. Kendati demikian, terkadang kondisi ini tidak disadari oleh penderitanya. Sering kali hal ini terkonfirmasi dari tem an atau kerabat terdekat.
Cara Mengatasi Halitotis
Halitosis (bau mulut) dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, dokter akan memberikan saran tentang cara membersihkan mulut dan gigi dengan benar. Bila disebabkan oleh penyakit gusi, dokter akan menangani penyakit tersebut.
Jika penyebabnya adalah penumpukan plak gigi, dokter biasanya menyarankan obat kumur antimikroba dan menyikat lidah dengan lembut. Pasta gigi antibakteri juga dapat direkomendasikan untuk membunuh bakteri penyebab plak.
Jika halitosis disebabkan oleh kondisi medis lain, dokter akan menangani kondisi tersebut atau merujuk pasien ke spesialis terkait, seperti dokter gigi spesialis periodonsia untuk penyakit gusi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bau mulut adalah:
- Menghindari makanan penyebab bau mulut (petai, bawang putih, jengkol, dll)
- Minum air putih untuk mencegah mulut kering
- Menyikat gigi dan lidah 2 kali sehari selama minimal 2 menit
- Flossing gigi sekali sehari
- Menggunakan obat kumur
- Berhenti merokok
- Menghindari alkohol, kafein, dan produk tembakau
- Rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap 6 bulan.
Namun, untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat, konsultasikan dengan dokter gigi di RS Sumber Hurip.
Sumber : Kemenkes, Alodokter