Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah di pleksus hemoroidalis yang sering menyebabkan keluhan seperti nyeri, perdarahan, dan prolaps. Hemoroidektomi tetap menjadi pilihan utama untuk hemoroid derajat tinggi atau yang tidak responsif terhadap terapi konservatif. Namun, operasi ini kerap dikaitkan dengan nyeri pascaoperasi yang signifikan dan pemulihan yang lama.
Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) merupakan pendekatan terpadu yang bertujuan mempercepat pemulihan pasien melalui optimalisasi praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif. Di Indonesia, pendekatan ini dikenal dengan ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery), namun prinsipnya telah diadaptasi luas untuk berbagai jenis operasi, termasuk hemoroidektomi.
Komponen Protokol ERAS dalam Hemoroidektomi
1. Praoperatif
- Edukasi pasien mengenai prosedur dan harapan pascaoperasi.
- Optimisasi status nutrisi dan hidrasi pasien.
- Penggunaan premedikasi non-opioid untuk manajemen nyeri multimodal.
- Tidak melakukan puasa ketat; pasien diperbolehkan konsumsi cairan jernih hingga 2 jam sebelum operasi.
2. Intraoperatif
- Teknik anestesi regional atau kombinasi dengan anestesi ringan.
- Penggunaan teknik hemoroidektomi yang minim trauma (misalnya stapled atau laser hemoroidectomy).
- Pengendalian suhu tubuh dan cairan yang adekuat.
- Profilaksis antibiotik tepat waktu.
3. Pascaoperatif
- Mobilisasi dini (4–6 jam pascaoperasi).
- Penggunaan analgesik multimodal (NSAID, paracetamol) untuk mengurangi penggunaan opioid.
- Makanan ringan segera setelah sadar penuh.
- Edukasi lanjutan untuk perawatan luka dan pengelolaan feses.
Manfaat Penerapan ERAS pada Hemoroidektomi
- Pengurangan nyeri pascaoperasi berkat pendekatan multimodal analgesia.
- Waktu rawat inap lebih singkat dibandingkan protokol konvensional.
- Pemulihan fungsi usus lebih cepat karena mobilisasi dan nutrisi dini.
- Tingkat kepuasan pasien lebih tinggi karena keterlibatan aktif dalam proses pemulihan.
Tantangan Implementasi
- Belum semua fasilitas kesehatan memiliki tim multidisiplin yang memahami prinsip ERAS.
- Ketergantungan pada opioid masih tinggi di beberapa rumah sakit.
- Kurangnya edukasi rutin untuk pasien dan keluarga tentang pentingnya partisipasi aktif.
Penerapan protokol ERAS dalam hemoroidektomi terbukti memberikan hasil klinis yang lebih baik, baik dari aspek nyeri, lama rawat, hingga kualitas hidup pasien. Adaptasi dan penerapan protokol ini perlu terus dikembangkan dan disosialisasikan, terutama di rumah sakit dengan volume bedah tinggi.
Apabila Sahabat SH mengalami keluhan, segera berkonsultasi kepada dokter spesialis bedah umum untuk mencegah terjadinya perburukan penyakit, komplikasi penyakit dan mencegah terjadinya penurunan kualitas hidup anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Poliklinik Dokter Spesialis Bedah Umum RS Sumber Hurip Cirebon.
Perpustakaan Online
Bagaimana penerapan protokol ERAS dalam prosedur hemoroidektomi dapat meningkatkan hasil klinis pasien dibandingkan dengan pendekatan konvensional, dan apa tantangan utama dalam implementasinya di fasilitas kesehatan di Indonesia?