Layanan Unggulan

ESWL

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) adalah prosedur medis non-invasif yang digunakan untuk mengobati batu ginjal dan batu saluran kemih. ESWL bekerja dengan menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu menjadi fragmen-fragmen kecil yang kemudian dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

PCNL

Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) adalah prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk mengangkat batu ginjal besar dari ginjal. Biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi umum dan melibatkan pembuatan sayatan kecil di bagian punggung pasien untuk mengakses ginjal secara langsung.

Fakoemulsifikasi

Fakoemulsifikasi adalah prosedur bedah mata yang digunakan untuk mengobati katarak, suatu kondisi di mana lensa alami mata menjadi keruh, mengganggu penglihatan. Prosedur ini menggunakan teknologi canggih yang disebut fakoemulsifikasi untuk menghancurkan dan mengangkat lensa katarak yang keruh dari mata, dan kemudian menggantikannya dengan lensa buatan yang disebut lensa intraokular (IOL).

ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) adalah suatu prosedur medis non-invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu ginjal atau batu saluran kemih menggunakan gelombang kejut. Gelombang kejut ini difokuskan dari luar tubuh ke batu yang ada di dalam ginjal atau saluran kemih, memecah batu tersebut menjadi fragmen-fragmen kecil yang kemudian dapat dikeluarkan melalui urine.

Cara Kerja ESWL :

  1. Persiapan : Pasien biasanya diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur dan mungkin akan diberikan obat penenang atau anestesi ringan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
  2. Penempatan Pasien : Pasien berbaring di atas meja khusus, dan posisi tubuh disesuaikan agar lokasi batu dapat terkena gelombang kejut secara optimal.
  3. Penggunaan Gelombang Kejut : Mesin lithotripter menghasilkan gelombang kejut yang diarahkan dengan bantuan imaging (seperti X-ray atau ultrasound) untuk memastikan gelombang tersebut fokus tepat pada batu.
  4. Pemecahan Batu : Gelombang kejut menembus jaringan tubuh tanpa menyebabkan kerusakan, dan fokus energinya menghancurkan batu menjadi potongan-potongan kecil.
  5. Pengeluaran Fragmen Batu : Setelah prosedur, fragmen batu akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem kemih secara alami dalam beberapa hari hingga minggu setelah ESWL dilakukan.

Keuntungan ESWL :

  • Non-invasif : Tidak memerlukan sayatan atau operasi, sehingga risiko infeksi dan waktu pemulihan lebih cepat dibandingkan prosedur bedah.
  • Efisiensi Waktu : Prosedur ini relatif cepat, biasanya memakan waktu sekitar 30 hingga 60 menit.
  • Nyaman : Anestesi atau obat penenang dapat membantu mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan selama prosedur.

Potensi Risiko dan Efek Samping :

  • Nyeri dan Ketidaknyamanan : Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri ringan hingga sedang setelah prosedur.
  • Hematuria : Darah dalam urine bisa terjadi selama beberapa hari setelah ESWL.
  • Fragmen Batu yang Tertinggal : Tidak semua batu bisa sepenuhnya dihancurkan, dan fragmen yang tersisa mungkin memerlukan prosedur tambahan.

ESWL adalah pilihan yang efektif dan aman untuk banyak pasien dengan batu ginjal atau batu saluran kemih. Namun, setiap kasus harus dievaluasi secara individual oleh dokter untuk menentukan apakah ESWL adalah metode yang paling tepat berdasarkan ukuran, lokasi, dan komposisi batu serta kondisi kesehatan umum pasien.

PCNL
(Percutaneous Nephrolithotomy)

Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) adalah prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk mengangkat batu ginjal besar dari ginjal. Biasanya dilakukan dengan menggunakan anestesi umum dan melibatkan pembuatan sayatan kecil di bagian punggung pasien untuk mengakses ginjal secara langsung.

Berikut adalah gambaran umum tentang prosedur PCNL:

  1. Persiapan : Sebelum prosedur, pasien menjalani tes pencitraan seperti CT scan atau sinar-X untuk menentukan letak batu ginjal dengan tepat. Tes darah juga dilakukan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan fungsi ginjal pasien secara keseluruhan.
  2. Anestesi : Pasien diberikan anestesi umum untuk memastikan mereka tidak sadar dan bebas dari rasa sakit selama prosedur.
  3. Penyisipan Tabung Panduan (Guidewire) : Setelah mematikan rasa nyeri di area yang akan dioperasi, dokter memasukkan tabung panduan ke dalam ginjal melalui sayatan kecil di punggung. Tabung panduan ini membantu dalam memandu alat-alat bedah menuju batu ginjal.
  4. Penghancuran dan Pengangkatan Batu : Setelah tabung panduan ditempatkan, alat bedah khusus seperti nefroskopi (alat optik) dan lithotripter (perangkat yang menghancurkan batu) dimasukkan melalui tabung panduan. Batu ginjal kemudian dihancurkan menjadi fragmen kecil dengan menggunakan energi listrik atau gelombang suara, dan fragmen tersebut diangkat dari ginjal menggunakan alat penghisap khusus.
  5. Penutupan : Setelah batu ginjal diangkat, sayatan kecil di punggung pasien biasanya ditutup dengan jahitan atau perban.

Manfaat PCNL :

  • Efektif untuk mengangkat batu ginjal besar atau kompleks.
  • Proses pemulihan yang relatif cepat dibandingkan dengan prosedur bedah terbuka.
  • Meminimalkan risiko kerusakan pada jaringan ginjal.

Meskipun PCNL adalah prosedur yang efektif, ada risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi, atau cedera pada organ sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah PCNL adalah opsi yang sesuai untuk kasus mereka.

Fakoemulsikasi

Fakoemulsifikasi adalah prosedur bedah mata yang digunakan untuk mengobati katarak, suatu kondisi di mana lensa alami mata menjadi keruh, mengganggu penglihatan. Prosedur ini menggunakan teknologi canggih yang disebut fakoemulsifikasi untuk menghancurkan dan mengangkat lensa katarak yang keruh dari mata, dan kemudian menggantikannya dengan lensa buatan yang disebut lensa intraokular (IOL).

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam prosedur fakoemulsifikasi:

  1. Persiapan : Sebelum prosedur dimulai, mata pasien akan diberi tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit dan tetes untuk melebarkan pupil agar dokter dapat melihat lensa mata dengan lebih jelas.
  2. Membuat Sayatan : Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di permukaan mata, biasanya sekitar 2-3 mm, untuk mendapatkan akses ke dalam mata.
  3. Menggunakan Fakoemulsifikasi : Setelah sayatan dibuat, dokter akan memasukkan probe ke dalam mata yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan lensa katarak menjadi fragmen kecil yang dapat disedot keluar dari mata.
  4. Pengangkatan Lensa : Fragmen lensa katarak yang telah dihancurkan kemudian dihisap keluar dari mata dengan menggunakan alat vakum kecil yang disebut aspirator.
  5. Implantasi Lensa Intraokular (IOL) : Setelah lensa katarak diangkat, dokter akan memasang lensa intraokular (IOL) yang baru di tempatnya. Lensa IOL ini akan menggantikan fungsi lensa alami mata yang telah diangkat, memungkinkan pasien untuk melihat dengan jelas tanpa kacamata setelah prosedur.
  6. Penutupan : Setelah prosedur selesai, sayatan kecil pada mata akan ditutup dengan sendirinya atau dengan beberapa jahitan halus yang akan terurai dengan sendirinya seiring waktu.

Fakoemulsifikasi adalah prosedur yang sangat efektif dan relatif aman untuk mengobati katarak. Karena sayatan yang dibuat kecil dan pemulihan yang cepat, pasien biasanya dapat kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dalam beberapa hari setelah prosedur. Namun, seperti halnya semua prosedur bedah, ada risiko komplikasi yang mungkin terjadi, dan pasien harus berkonsultasi dengan dokter untuk memahami manfaat dan risiko prosedur ini secara lebih mendalam sebelum menjalani fakoemulsifikasi.