Manfaat Akupuntur dalam Pemulihan Pasien Stroke
Akupunktur adalah metode pengobatan tradisional dari Tiongkok yang menggunakan stimulasi fisik penyisipan jarum di bagian tubuh tertentu untuk membantu meredakan rasa nyeri serta meningkatkan aliran darah. Karena itu, akupunktur dipercaya dapat membantu memulihkan kondisi pasien stroke. Benarkah demikian? Agar lebih paham, mari simak informasi lengkap mengenai akupunktur untuk stroke dalam artikel berikut ini.
Apa itu Akupuntur?
Pada dasarnya, akupuntur adalah pengobatan tradisional dari tiongkok yang dilakukan dengan menusukkan jarum kecil di berbagai bagian tubuh. Praktik ini dipercaya dapat memaksimalkan Qi (chi), yaitu aliran energy di dalam tubuh sehingga bisa mengoptimalkan fungsi tubuh. Kini, akupuntur juga termasuk ke dalam cabang ilmu kedokteran modern yang dikenal dengan akupuntur medic.
Dalam ilmu akupuntur medic, dokter dapat menyisipkan jarum di bagian tubuh tertentu guna memengaruhi saraf dalam mempersepsikan rasa nyeri, sekaligus melancarkan aliran darah pada bagian tubuh tersebut. Maka dari itu, akupuntur kerap digunakan untuk menangani berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah membantu pemulihan kondisi stroke yang umuunya dilakukan bersama terapi pemulihan lainnya.
Bisakah Akupunktur untuk Terapi Stroke?
Akupunktur, terutama elektroakupunktur (jenis akupunktur yang menggunakan jarum untuk mentransfer arus listrik bertegangan rendah ke bagian tubuh tertentu), diketahui dapat membantu memulihkan kondisi pasien setelah mengalami serangan stroke.
Prosedur ini dapat membantu membuat otot tubuh lebih rileks (penderita stroke kerap mengalami kaku otot), serta menstimulasi produksi senyawa kimia (neurotransmitter) tertentu di dalam otak, seperti endorfin dan serotonin, yang bisa membantu meredakan nyeri.
Sebuah studi literatur yang dipublikasikan dalam International Journal of Molecular Sciences juga menyatakan bahwa akupunktur bisa membantu proses pemulihan stroke pada tahap awal dengan melancarkan aliran darah ke area yang cedera.
Di samping itu, penelitian yang berjudul Mechanisms of Acupuncture in the Regulation of Oxidative Stress in Treating Ischemic Stroke juga menjelaskan bahwa metode akupunktur bisa membantu mengurangi stres oksidatif (kondisi ketika kadar antioksidan dan radikal di dalam tubuh tidak seimbang). Pasalnya, stres oksidatif bisa memengaruhi tingkat kerusakan otak karena stroke iskemik. Di sisi lain, berikut adalah sejumlah manfaat akupunktur untuk stroke:
- Membantu memulihkan keseimbangan tubuh.
- Membantu meredakan nyeri dan kaku otot.
- Membantu mengoptimalkan kekuatan otot.
- Membantu mengoptimalkan kondisi penderita stroke yang mengalami kelumpuhan, baik pada salah satu maupun kedua sisi tubuh.
- Membantu menangani disfagia (kesulitan menelan) pada penderita stroke.
Risiko Akupunktur untuk Stroke yang Perlu Dipahami
Akupunktur pada dasarnya merupakan prosedur yang jarang menimbulkan komplikasi selama dilakukan oleh seorang yang profesional, dan sebagian besar pasien merasakan sensasi menenangkan saat memperoleh perawatan ini. Namun, seperti prosedur lainnya, akupunktur juga bisa menimbulkan sejumlah risiko efek samping, di antaranya sebagai berikut:
- Dapat menimbulkan relaksasi hingga menimbulkan rasa kantuk. Karena itu, seseorang yang baru menjalani terapi akupunktur disarankan untuk tidak berkendara sendiri.
- Dapat menimbulkan memar atau perdarahan di sekitar tempat penyisipan jarum.
- Pada sebagian kecil kasus, prosedur ini berisiko menimbulkan infeksi, terutama jika jarum yang digunakan dalam keadaan tidak steril.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai perawatan akupunktur untuk stroke yang dapat disampaikan. Dapat disimpulkan, akupunktur adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang bisa membantu memulihkan kondisi pasien setelah mengalami serangan stroke.